Bahaya Hubungan Intim Saat Haid

BERBAHAYA: Berhubungan intim saat wanita sedang mengalami menstruasi memiliki banyak dampak negatif terutama bagi wanita. Karena itu sebaiknya hubungan intim tidak dilakukan saat itu.

ATURAN dalam agama Islam melarang berhubungan intim saat wanita sedang mengalami menstruasi. Secara medis, ada sejumlah dampak negatif yang akan ditimbulkan jika hal ini tetap dilakukan.

Para suami dan istri umumnya sudah memahami agar tidak melakukan hubungan intim saat istri sedang menstruasi. Orang awam berpikir jika hal itu dilakukan maka akan memicu terjadinya kanker. Namun apakah hal itu benar?

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Sentra Medika, Cisalak, Cimanggis, dr. Rudy Irwansyah, Sp.OG menjelaskan dari segi medis terkait bahayanya berhubungan intim saat wanita saat haid. Menurutnya saat haid terjadi peluruhan lapisan dalam yang disebut dengan endometrium atau lapisan dalam kandungan (uterus). Endometrium itu meluruh karena memang saat wanita haid akan kekurangan hormon-hormon. Salah satunya yaitu berkurangnya hormon estrogen. Saat proses meluruh ini akan banyak pembuluh darah yang terbuka. “Kalau sudah begitu, kalau melakukan hubungan intim saat wanita sedang haid ada efek sampingnya. Akibatnya bisa terjadi endometriosis,” jelasnya  kepada Jawa Pos Senin lalu (9/1).

Endometriosis adalah peristiwa di mana sel-sel atau selaput-selaput yang ada di dinding uterus atau di bagian dalam, tumbuh di luar kandungan atau di tempat yang tak semestinya. Atau bisa juga masuk ke dalam otot. “Jadi kalau misalnya pada saat haid melakukan hubungan intim, khawatir akan terjadi refluks atau aliran darah yang balik seharusnya keluar. Ini bisa masuk ke dalam kandungan, ke dalam uterus tersebut,” tegas Rudy.

[postingan number=3 tag=”kesehatan”]

Darah haid mengandung sel-sel lapisan endometrium. Jika aliran darah balik (refluks) mka akan bisa mengenai organ-organ alat genital lain seperti ovarium atau di bagian tuba. Rudy menambahkan jika sudah jatuh mengenai alat organ lain maka akan tumbuh menjadi jaringan-jaringan baru  dan menyebabkan perlengketan.“Kemungkinan juga bisa menjurus terbentuknya ke arah kista, kista endometriosis atau kista cokelat. Tumbuhnya jaringan-jaringan baru endometrium di luar atau di tempat yang semestinya itu,” paparnya.

Baca Juga :  Desa Kayangan Prioritaskan Sarana Kesehatan

Dampak yang paling bisa dirasakan kaum hawa yaitu kemungkinan bisa timbul nyeri pada saat hubungan atau dapat mengganggu fertilitas. Rudy menyarankan lebih baik hubungan intim saat haid tidak dilakukan. Hal itu juga diatur dalam agama islam. Endometriosis, kata Rudy, besifat semi kanker, karena sel tersebut akan memperbanyak diri dan menyebabkan perluasan bisa sampai kandungan dan sekitarnya. Kista endometriosis paling parah mencapai grade 4.“Sifatnya seperti kanker, ada grade-gradenya. Selain itu menyebabkan gangguan fertilitas susah hamil. Kita enggak bisa memastikan sampai berapa lama pasien mengalami hal ini setelah sering berhubungan intim saat haid. Kami sulit membuktikan pasien yang mengalami endometriosis apakah memang karena berhubungan saat haid atau karena hal lain,” tegasnya.

Endometriosis adalah efek dari berhubungan intim saat haid. Namun penyebab sel ini sebenarnya sudah ada bakatnya di dalam tubuh seseorang bahkan bisa saja sejak sebelum mereka menikah. Bisa jadi makanan cepat saji juga memicu pertumbuhan sel ini.

Selain infeksi dan memicu adanya endometriosis atau kista cokelat, hubungan intim saat haid bisa berpotensi terjadinya emboli.

Baca Juga :  Derita Inaq Ismi , 18 Tahun Idap Tumor Ganas

Emboli adalah hambatan pada aliran pembuluh darah. Hambatan yang dimaksud di sini bisa berupa gelembung udara atau darah yang menggumpal. Emboli yang muncul pada tubuh manusia dapat mengganggu organ tubuh karena kekurangan oksigen.

Pada saat hubungan intim, timbul gelembung-gelembung udara akibat gesekan dari alat vital laki-laki sementara dalam keadaan haid banyak pembuluh darah yang terbuka. “Ada gelembung-gelembung udara ini akan terjadi emboli masuk ke dalam pembuluh darah yang terbuka. Bisa sampai kematian akibatnya kalau banyak udara masuk ke pembuluh darah yang terbuka,” katanya.

Kondisi ini, menurutnya, bisa saja terjadi. Udara lari ke jantung dan dapat terjadi saat sedang berhubungan. Jantung seharusnya menerima aliran darah bukan udara. Wanita usai melahirnya juga rentan dapat mengalami emboli saat ari-ari terlepas dan menyebabkan pembuluh darah terbuka. “Hubungan saat haid timbul gesekan-gesekan,” jelasnya.

Rudy menambahkan pada saat berhubungan biasanya seorang wanita mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon itu merangsang uterus untuk berkontraksi. Jika uterus berkontraksi maka otomatatis akan menutup pembuluh darah. Jika pembuluh darah tertutup, darah yang harus keluar malah berhenti. Darah haid menjadi tak tuntas keluar seluruhnya. Rudy menjelaskan hal itu lantaran pembuluh darah tertutup akibat kontraksi yang disebabkan hormon oksitosin yang dikeluarkan saat hubungan intim. “Kalau darah haid enggak tuntas terjadi endometriosis atau bisa jadi kuman-kuman berkembang biak disitu bisa tak lancar karena darah haid tak lancar,” paparnya. (cr1/JPG)

Komentar Anda