Bank NTB Edukasi Masyarakat

BERPOSE: Peserta sosialisasi dan edukasi tentang perbankan dan industri jasa keuangannya foto bersama usai kegiatan edukasi yang berlangsung di Hotel Ifa, Kota Taliwang, kemarin.

TALIWANG—PT Bank NTB kembali mendapat kepercayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB melakukan edukasi bersama industri jasa keuangan lainnya. Edukasi bersama ini melibatkan Perbankan/BPR, Asuransi Jiwa, Umum/Sosial, Pembiayaan atau Leasing, Dana Pensiun, Pegadaian dan Pasar Modal.

Kegiatan yang dilaksanakan di aula hotel Ifa, Kota Taliwang ini melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. Selain itu, sejumlah industri jasa keuangan seperti Jasa Raharja dan Pegadaian juga ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan partisipasi masyarakat masyarakat dalam penggunaan instrumen jasa dan produk keuangan perbankan maupun industri keuangan lainnya.

Pimpinan Sub Pengembangan Produk PT Bank NTB pusat, HM. Junaedi di Taliwang, kemarin menjelaskan, edukasi yang dilakukan Bank NTB bersama sejumlah industri keuangan lainnya itu merupakan bagian dari implementasi peraturan otoritas jasa keuangan (POJK) nomor 7 tahun 2014. Aturan itu mewajibkan lembaga maupun industri keuangan melakukan edukasi kepada masyarakat. Tujuannya, agar masyarakat paham tentang bagaimana mengelola aset, baik itu keuangan maupun pembiayaan lainya. ‘’Bank NTB tahun ini mulai melakukan edukasi disemua kantor cabang yang ada dimasing-masing kabupaten/kota di NTB.  Kegiatan pertama dilaksanakan di Taliwang, tentunya dengan melibatkan mitra maupun industri keuangan lainnya. Baik itu Jasa Raharja, Pegadaian maupun leasing,’’ katanya.

Baca Juga :  Terdampak Corona, Puluhan Hotel di NTB Terpaksa Tutup

[postingan number=3 tag=”ekonomi”]

Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keuangan. Sehingga ke depan, tidak ada lagi masyarakat yang tidak tahu tentang bank. Untuk edukasi kepada masyarakat, Bank NTB diakuinya sudah melakukan sejumlah teroboson, salah satunya melalui layanan Laku Pandai (layanan keuangan tanpa kantor) dalam rangka keuangan inklusif. Laku Pandai sendiri merupakan layanan yang diselenggarakan Bank NTB melalui agen-agen yang sudah bekerjasama dengan sasaran masyarakat di pedesaaan dan belum memiliki rekening bank. ‘’Program ini nantinya memakai sistem agen. Agen-agen inilah yang nantinya akan mencari nasabah dengan berbasis android. Nomor HP langsung akan menjadi nomor rekening, sehingga memudahkan mereka untuk bertransaksi. Syarat untuk menjadi agen tentu saja harus memiliki rekening di Bank NTB dan tentunya loyalitas,’’ sebutnya.

Kemudahan dari layanan ini, setiap masyarakat yang berada diwilayah terpencil sekalipun, bisa menerima nasabah dengan karakteristik basic saving account (BSA). ‘’Nanti nasabah akan bertransaksi dengan agen yang sudah ditunjuk Bank NTB melalui nomor HP yang sudah menjadi nomor rekening. Program ini juga merupakan bagian dari implementasi inklusif pelayanan keuangan. Dan ini sudah dijalankan Bank NTB,’’ jelasnya.

Baca Juga :  6 Atlet NTB Perkuat Indonesia di SEA Games

Diakuinya, edukasi terhadap masyarakat untuk mengenal perbankan masih perlu dilakukan. Terutama masyarakat yang tinggal diwilayah yang nota bene jauh dari kota. ‘’Kalau masyarakat yang tinggal di Kota tentu sudah sangat memahami. Nah kami harap, Bank NTB cabang juga turun lagi kebawah untuk menyampaikan hal serupa. Sehingga masyarakat benar-benar paham. Nah untuk Bank NTB Cabang Taliwang sendiri sudah mulai menjalankan hal ini,’’ akunya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Pemimpin PT Bank NTB Cabang Taliwang, Sudarmansyah. Menurutnya, kegiatan edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perbankan, maupun industri keuangan lainnya. ‘’Tujuannya sebagai edukasi langsung kepada masyarakat. Sehingga masyarakat memahami produk dan jasa di lingkup industri jasa keuangan,’’ jelasnya.

Khusus di KSB sendiri, diakuinya tingkat pemahaman masyarakat tentang jasa dan produk industri jasa keuangan sudah sangat baik. Kendati demikian, kegiatan seperti ini masih perlu dilanjutkan, sehingga seluruh masyarakat yang ada di KSB bisa mengetahui apa itu perbankan maupun industri jasa keuangan lainnya. ‘’Ha ini perlu kita sosialisasikan secara terus menerus ke masyarakat. Sehingga masyarakat kita paham tentang apa itu perbankan dan lain sebagainya,’’ tambahnya. (far) 

Komentar Anda