BSM Mataram Siapkan Skim Pembiayaan Usaha Mikro

SYARIAH MANDIRI: Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Mataram tampak antri untuk mendapatkan pelayanan dari customer servis (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Tahun ini Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Mataram menyiapkan pembiayaan khusus bagi para pelaku usaha mikro di NTB. Pembiayaan bagi pelaku usaha mikro ini akan menyasar pelaku usaha di sektor pertanian dan peternakan.

Branch Manager Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Mataram, Nur Intan mengatakan, program untuk pembiayaan untuk pelaku usaha mikro sebenarnya sudah ada dari tahun 2015. Hanya saja, ketika itu, pembiayaan masih sebagian besar di sektor perdagangan. “Untuk tahun 2017 ini, pembiayaan sektor mikro akan kami arahkan lebih banyak bagi pertanian dan peternakan,’ kata Nur Intan, Kamis (23/2).

Dikatakan, pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di BSM memiliki kemudahan. Dengan menerapkan prinsip syariah, tentunya akan memiliki kelebihan dan kemudahan tersendiri bagi masyarakat pelaku usaha. Cukup hanya dengan surat keterangan memiliki usaha dari desa/kelurahan, maka pelaku usaha mikro tersebut bisa mendapatkan pembiayaan dari BSM.

Baca Juga :  Mohan Lebih Berpeluang Nakhodai Golkar Mataram

[postingan number=3 tag=”bsm”]

Untuk besaran pembiayaan usaha mikro, sebut Intan, Bank Syariah Mandiri menyiapkan plafon dari Rp10 juta hingga Rp20 juta, sesuai dengan kelayakan dari usaha dari calon debitur. Untuk menentukan berapa kisaran modal usaha yang dibutuhkan oleh calon debitur, dalam hal ini pelaku usaha mikro, tim penilai kelayakan usaha dari BSM yang ditejunkan untuk melakukan verifikasi, berapa modal yang dibutuhkan dengan melihat potensi usahanya.

Baca Juga :  Kontraktor Gagal Selesaikan Proyek Jembatan Dasan Agung

“Untuk pembiayaan, tergantung kebutuhan dan kemampuan membayar dari calon debitur pelaku usaha mikro,” ucap Intan.

Lebih lanjut Intan mengatakan, pada tahun 2016 realiasi penyaluran pembiayaan bagi pelaku usaha mikro di Provinsi NTB mencapai 10 persen dengan rata-rata pembiayaan berkisar dari angka Rp10 juta hingga Rp25 juta.  Jika melihat pertumbuhan usha mikro baik itu sektor perdagangan, pariwisata, pertanian dan juga perikanan. “Insha Allah tahun 2017 pembiayaan sektor mikro, termasuk pertanian dan peternakan bisa lebih besar dari tahun lalu,” tutupnya. (luk)

Komentar Anda