MATARAM–Program studi Ilmu Komunikasi Sosiologi dan Hubungan Internasional FIsipol Universitas Mataram (Unram) menggelar sosialisasi anti-narkoba ke Gili Gede, Minggu (16/10) lalu. Fisipol Unram sengaja membidik lokasi tersebut mengingat pulau yang terletak di kawasan teluk Sekotong, Kabupaten Lombok Barat itu merupakan salah satu daerah penyumbang tenaga kerja indonesia (TKI) yang mayoritas di sektor informal.
Selain itu, Desa Gili Gede Indah yang berpenduduk sekitar 700 KK tersebut juga potensial untuk tumbuh menjadi sebuah kawasan wisata di NTB. Ini mengingat memiliki keindahan pantai, bukit dan terletak tak jauh dengan Gili Layar yang memiliki keindahan bawah laut yang memikat.
“Suatu saat daerah inipun akan menjadi kawasan wisata yang didatangi oleh banyak orang dari mana-mana. Itu sebabnya, kami merasa perlu untuk melakukan penyuluhan dini mengenai bahaya narkoba dan ancaman kekerasan terhadap anak dalam bentuk paedofilia yang saat ini mengancam anak-anak,” ungkap staf pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Fisipol Unram, Muhlis, SSosI, MSi, Rabu (19/10).
Kasus pedofilia, jelasnya, tak hanya terjadi di kota besar, tetapi juga banyak mengancam daerah, terutama yang masuk di kawasan pariwisata.
Dikatakan, warga sangat antusiasmengikuti kegiatan tersebut. Ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang bertanya yang dilontarkan kepada panitia.
Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti, beserta jajarannya dengan sigap menjawab pertanyaan-pertanyaan dari warga dengan memberikan penjelasan jenis narkoba sintetis dan nonsintetis agar mudah dikenali. POlda NTB juga memberikan informasi dampak penyalahgunaan barang haram tersebut.
Sementara dalam kesempatan yang sama, tim dosen Fisipol Unram beserta Duta Humas Polda juga memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar tentang bahaya paedofilia dan imbauan kepada orangtua agar lebih memperhatikan buah hati mereka.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unram, Dr. M. Natsir, S.H., M.Hum turut hadir dan menyaksikan kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia mengharapkan ketertiban, keamanan, dan kedamaian tetap terjaga di Lombok. “Baik yang kita lakukan, baik pula hasilnya yang kita dapatkan,” ujarnya. (cr-rie)
