Giliran Warga Tanjung Luar Gempar Paus Terdampar

TERDAMPAR: Tampak ikan paus raksasa yang terdampar di Pantai Tanjung Luar, dan menjadi tontonan masyarakat, sebelum nantinya dikuburkan agar baunya tidak mengganggu masyarakat (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Setelah beberapa hari sebelumnya warga Desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru yang geger adanya ikan raksasa jenis  Hiu Punggung Bongkok yang terdampar, kini giliran warga Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak yang gempar dengan terdamparnya ikan paus raksasa di pantai, Selasa kemarin (17/1).

Menurut keterangan Rifai, warga setempat, awalnya ikan paus ini ditemukan terdampar di perairan Lombok Tengah. Namun kemudian di bawa oleh nelayan ke Desa Tanjung Luar, dengan cara digeret menggunakan perahu dalam keadaan sudah mati. Hanya saja, pada saat telah sampai di Desa Tanjung Luar, ikan paus ini di buang begitu saja.

“Kalau kita lihat ikan paus ini sudah mati sekitar 4 hari yang lalu, karena kondisinya saat ini juga sudah membengkak,” ceritanya ketika dijumpai sedang menonton ikan paus yang terdampar dan dibiarkan begitu saja.

Ditambahkan, ikan paus dengan berat sekitar 5 ton, panjang sekitar 8 meter, dan lebar sekitar 1,5 meter ini sudah banyak ditemukan oleh masyarakat Desa Tajung Luar, yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Namun para nelayan sendiri tidak mau menangkap ikan yang besar ini.

Baca Juga :  THR PNS Lotim Mulai Dicairkan, Pencairan Gaji 13 Menyusul

“Kalau kita sedang mancing ditengah laut, kadang-kadang ikan paus ikut tertangkap jarring. Namun kita tidak mau menangkapnya, karena bagi kami ikan paus ini merupakan penjaga ikan-ikan kecil,” akunya.

[postingan number=3 tag=”lotim”]

Senada, Kepala Dusun Toroh Tengah, Ahmad Yani, manambahkan, ikan paus merupakan salah satu ikan yang menjadi penjaga ikan-ikan kecil. Sehingga kalau para nelayan melihat keberadaan ikan tersebut, otomatis para elayan akan senang, karena dapat dipastikan disekitarnya pasti juga ada banyak ikan-ikan yang lebih kecil.

“Karena itu, ketika ada ikan paus tertangkap jaring, para nelayan pasti menolong untuk melepaskan. Bagi kita para nelayan, ikan paus merupakan sumber rezeki. Dimana ada ikan paus, berarti banyak pula ikan-ikan kecil bersamanya,” jelasnya.

Baca Juga :  Pilbup Lotim, Hanura Perjuangkan Rumaksi

Berdasarkan pengalaman dia selama melaut, kemungkinan ikan paus yang beratnya sekitar 5 ton ini mati karena faktor usia yang sudah tua. Sehingga pada saat akan melanjutkan perjalanan, ikan ini tidak bisa bernapas, disebabkan air tempatnya terdampar sudah kering. “Jadi menurut pengalaman saya seperti itu. Karena kita sudah menemukan sekali disini,” akunya.

Namun mengingat kondisinya kini sudah mulai membusuk, maka pihaknya bersama masyarakat berniat untuk menguburkan di tengah laut. Sehingga bau busuk tidak menggangu masyarakat setempat. “Namun untuk sementara karena air sedang surut, kami biarkan saja lebih dahulu menjadi tontonan masyarakat yang belum pernah melihat langsung. Nanti sore baru akan kita kuburkan di tempat,” pungkas Yani. (cr-wan)

Komentar Anda