Hama Penggerek Batang Resahkan Petani

Imran (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA– Hama mulai menyerang sejumlah padi di Lombok Tengah (Loteng). Hama tersebut seperti hama penggerak batang dan wereng. Informasi yang berhasil diinput Radar Lombok, di Desa Sukaraja penyakit ini sudah mulai menyerang sejumlah padi petani.

Seperti salah seorang petani atas nama Marsoan, ia menceritakan kalau persawahannya seluas 30 are, dijangkiti penyakit aneh, dimana dibeberapa titik padi tiba tiba mati dan pucat. Selain itu terlihat bintik bintik di batang padi dan baunya cukup menyengat.

Terhadap hal itu, pihaknya mencoba melakukan pengobatan, namun sampai saat ini penyakit tersebut masih menjalar di sekitar tanaman padinya. “Saya sudah coba menyarati, baik dengan jampi ataupun obat obatan, namun masih saja padinya terkena penyakit,” Tuturnya, Rabu (19/01) kemarin.

Terhadap hal itu PLT Dinas Pertanian dan Perternakan (Dipertanak) Loteng Irman mengaku kalau kejadian tersebut, bukan hanya terjadi di desa Sukaraja Kecamatan Praya Timur semata. Namun disejumlah kecamatan seperti Kecamatan Praya Barat, yakni di Desa Penujak dan Bonder, sebagian sudah terserang penyakit Penggerak batang. “Data sementara ini di dua desa ini saja terdapat 3, 25 Hektar lahan yang sudah terserang oleh penyakit ini,” katanya, Rabu (18/01) kemarin.

Baca Juga :  Tanaman Jagung dan Padi Terserang Hama

[postingan number=3 tag=”petani”]

Langkah yang telah dilakukan, pihaknya sudah menyarankan kepada semua penyuluh pertanian untuk turun ke lokasi dan memberikan sosialisasi dan pengobatan. Sebab penyakit penggerak batang ini, tergolong cukup sulit diobati, namun tidak salah dicoba untuk diobati. “Kita sudah himbau untuk penyuluh turun memberikan sosialiasi dan memberikan obat,” ulasnya.

Selain penggerak batang, di Kecamatan Batukliang Utara, penyuluh juga melaporkan hama wereng mulai menyerang pertanian, hanya saja di BKU belum bisa dipastikan berapa luas lahan yang terkena. Selanjutnya penyakit wereng  ini juga menyerang di Kecamatan Pringgarata, dimana di kecamatan ini sesuai hasil laporan baru terdapan 9 Hektar, lahan pertanian sudah terserang, khsususnya di Desa Tanak Beak. “Sampai saat ini kami belum bisa menemukan jenis obat yang ampuh untuk pencegahan, hanya aja saya sarankan jangan terlalu sering diairi dan dibantu dengan sejumlah obat kimia lainnya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Atasi Hama Tungao, Distanbun NTB Turunkan Tim

Imran menambahkan, terjadinya penyakit penggerak batang dan hama wereng ini, itu disebabkan paktor alam dan cuaca tidak menentu, sehingga dengan sendirinya penyakit itu datang dan dengan mudah menyerang pertanian. “Sesuai hasil kesepakatan dengan semua penyuluh, besok pada hari Senin mendatang, sejumlah ketua kelompok tani, akan dikumpulkan dan diberikan pemahaman tentang pertanian termasuk pengendalian hama,” sebutnya. (cr-ap)

Komentar Anda