Hutang Kemenag Numpuk Disebut karena Teledor

Lalu Agung Pambudi (CR-AP/RADAR LOMBOK)

PRAYA–Banyaknya hutang Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah yang masih disisakan di tahun 2016, sebesar Rp 2,4 miliar untuk pembayaran Tunjangan Sertifikasi (TS) dianggap murni kesalahan dan keteledoran perencanaan keuangan.

“Saya kurang setuju dengan pendapat Kasi Penmad Kemenag Loteng, yang menyebutkan tertunggaknya pembayaran TS di tahun 2016, itu murni kekurangan anggaran. Ini adalah kesalahan dan keteledoran perencanaan keuangan yang tidak jeli,” kata Ketua Serikat Guru Madrasah (Sigma) Loteng, Lalu Agung Pambudi, Senin (9/1).

Baca Juga :  Nasruddin Fokus di Kemenag

Keteledoran dan kelalaian perencanaan anggaran keuangan ini disebutnya juga karena minimnya koordinasi. Semestinya setiap proses penganggaran, semua data diteliti terlebih dahulu bersama petugas pendidikan madrasah sebelum dikirim.

[postingan number=3 tag=”pendidikan”]

“Kesalahan ini berawal dari kurangnya koordinasi, sehingga ini berakibat fatal terhadap guru penerima TS dan TF, dan malah para guru yang merasakan imbas,” ungkapnya.

Baca Juga :  Mataram Tuan Rumah HAB Kemenag

Dijelaskan, keteledoran perencanaan keuangan, misalnya jumlah penerima TS sebanyak 3 ribu, tapi pihak perencanaan hanya memasukkan data 2 ribu  penerima. Praktis, terjadilah kekurangan anggaran.

“Intinya kurang koordinasi antara Penmad dengan perencanaan keuangan, sehingga kesalahan fatal terjadi,” imbuhnya. (cr-ap)

Komentar Anda