PRAYA-Kisah asmara Saeful, warga Dusun Tanak Putik Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Lombok Barat, berakhir tragis.
Eful dikabarkan depresi lalu bunuh diri lantaran istri tercintaya kabur. Mayatnya kemudian ditemukan membusuk di sungai Dusun Gerunung Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah. Ceritanya, mayat Eful pertama kali ditemukan Markinun, warga Gerunung, Ranggagata, sekitar pukul 12.00 Wita, kemarin (19/10).
Waktu itu, Markinun hendak pergi ke kebunnya untuk menebang bambu. Sesampainya di kebun, Markinun mencium aroma busuk di sekitar kebunnya. Penasaran dengan bau itu, Markinum mencoba mencarinya.
Hanya berjarak 20 meter, Markinun melihat sesosok mayat sudah membusuk. Mayat tersebut berbaju hitam sobek dengan celana jeans masih melakat. Tetapi badannya sudah membengkan dan busuk. Bahkan, kulit kepalanya sudah terkelupas hingga tampak tengkoraknya.
Melihat mayat itu, Markinun pun bergegas pulang memberitahukan warga lainnya. Bahwa dia melihat sesosok mayat sudah membusuk di sungai dekat kampung setempat. Warga lantas berbondong-bondong menyaksikan mayat tak dikenal itu.
Anggota Mapolsek Prabarda juga kemudian bergegas ke tempat penemuan mayat. ‘’Mayat itu kemudian dievakuasi,’’ kata Kasubah Humas Polres Lombok Tengah, AKP Made Suparta, kemarin.
Usut punya usut, mayat itu ternyata adalah Saeful alias Eful, warga Tanak Putik, Giri Sasak, Kuripan, Lombok Barat. Eful diduga kuat bunuh diri lantaran depresi, karena istri tercintanya kabur. Di mana sebelumnya, pria 28 tahun itu menikah. Tetapi, istrinya langsung kabur berselang seminggu pernikahannya.
Istrinya itu kemudian langsung menikah dengan lelaki idamannya yang dikabarkan adalah pacar lamanya. Sejak itulah, Eful depresi hingga akhirnya meninggalkan rumahnya sekitar pukul 12.30 Wita, Minggu lalu (16/10). ‘’Hingga akhirnya tadi siang (kemarin, Red) kita menerima laporan ada temuan mayat. Sekarang mayat tersebut sudah kita antar ke keluarganya,’’ tandas Suparta. (cr-ap)
