GIRI MENANG-Sebanyak kurang lebih 150 KK di Dusun Serero Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong terisolir karena akses jalan tanah yang menghubungkan ke jalanan utama terputus akibat tingginya curah hujan belakangan ini.
Salah seorang warga H. Roh menuturkan, jalan tanah ini dibangun swadaya masyarakat setempat. Akibat putus atau amblasnya jalan tersebut, masyarakat tidak bisa melaluinya. Beberapa waktu lalu juga sempat amblas. Waktu itu warga bergotong-royong memperbaiki. Namun kali ini kondisinya makin parah. “Kondisi amblas jalan di tiga titik tersebut menganga 2 meter lebih, bahkan akibat kedalaman tersebut sepeda motor sulit bisa lewat. Warga terpaksa jalan kaki untuk turun membeli kebutuhan ke Pasar Sekotong,” terangnya Minggu kemarin (12/2)
[postingan number=3 tag=”lobar”]
Adapun panjang jalan ini mencapai sekitar 4 km. Sering kali persoalan agar jalan ini segera diaspal diusulkan ke pemerintah daerah, namun tidak kunjung dilakukan. Menurutnya, penting jalan ini seger diaspal agar tidak lagi terus-menerus terjadi amblas dan putus. Karena bagaimanapun akses jalan ini vital bagi masyarakat yang masih banyak tinggal di gunung.
Kades Sekotog Tengah L. Sarafudin mengatakan, akses jalan tersebut terputus Sabtu malam kemarin (11/2). Dikatakannya, pemerintah desa akan segera bersurat ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk segera memperbaiki jalan tersebut. Karena jalan tersebut termasuk rusak karena dampak bencana.
Berkaitan dengan pengaspalan akses jalan Sarero-Loang Batu tersebut, diakuinya pemerintah desa juga sudah menyurati Dinas PU selaku yang bertanggung jawab atas ruas jalan itu. “Selasa ini juga ada Musrenbang di Sekotong. Itu nanti akan kami usulkan,” jelasnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PU, I Made Artadana mengatakan, Senin (13/2) ini dia akan mengutus petugas melakukan pemantauan ke lapangan. (zul)
