Kenali Kecetit dan Pencegahannya

KECETIT : Pekerjaan padat dengan posisi tubuh menunduk dalam waktu lama dan kontinu bisa menyebabkan HNP.

MASALAH  pada tulang belakang merupakan kondisi yang sering terjadi. Yang paling umum menimpa tulang belakang bagian leher (cervical) serta pinggang (lumbal). Orang kerap menyebutnya kecetit leher atau kecetit pinggang. Dalam istilah medis, gangguan itu disebut hernia nucleus pulposus (HNP). Berikut penjelasannya dan cara penanganannya.

Apa Itu HNP? Suatu gangguan yang terjadi akibat penonjolan (hernia) bantalan (nucleus pulposus) dari cakram yang memisahkan antar-ruas tulang belakang (diskus intervertebralis).

Dimana terjadinya? HNP dapat terjadi pada semua ruas tulang belakang. ’’Namun lebih sering di daerah leher (cervical) serta pinggang (lumbal),’’ ujar dr Gigih Pramono SpBS.

Dokter dari RS Bedah Surabaya itu menambahkan, sekitar 40–50 persen gangguan tulang belakang pada lumbal bakal membaik setelah sepekan. Sebesar 90 persen pulih setelah 6–12 pekan. Pada cervical bergantung derajat penyempitan saraf. Gejalanya disebut cervical root syndrome (CRS).

Apakah Penyebabnya? Dokter Gigih menjelaskan, pada prinsipnya tulang belakang merupakan penyangga tubuh yang utama. Dalam perjalanan usia, tulang belakang mengalami mikro dan makro trauma karena aktivitas sehari-hari. Contohnya, pekerjaan mengetik yang membuat tubuh harus menunduk dalam waktu lama dan kontinyu. Atau, kebiasaan tiduran dengan bantal tinggi. Akibatnya, diskus lebih cepat mengalami degenerasi. Selain itu, terjadi penurunan ketebalan diskus dan penonjolan ke belakang. ’’Itulah yang menyebabkan munculnya CRS yang biasanya berupa kaku leher, kaku bahu, pusing, vertigo, dan migrain,’’ paparnya.

Baca Juga :  Perawatan Kecetit

[postingan number=3 tag=”kesehatan”]

Penyebab lainnya adalah kelebihan berat badan, mengangkat beban berat, serta memakai hak tinggi. Faktor risiko lainnya, antara lain, penuaan, jatuh, dan kecelakaan. ’’Seiring bertambahnya usia, kemampuan diskus untuk menjalankan fungsinya juga menurun,’’ tambah dr M. Firdaus SpBS dari RS Kanker Dharmais dan MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta.

Karakter Nyerinya? Nyeri akibat HNP yang menjepit saraf terasa ’’menggigit’’ seperti terbakar atau teriris. Pada leher, nyeri terasa sampai di puncak pundak, di dalam tulang seperti teriris, sampai menjalar ke ujung jari. Pada area lumbal, nyeri tersebut menjalar dari pinggang ke pantat, paha, sampai ujung kaki. Rasa sakit tersebut bisa timbul setiap saat atau ketika sedang beraktivitas seperti mengangkat atau membawa barang maupun dalam kondisi istirahat.

Akibatnya? Sumsum tulang belakang punya tiga fungsi: motorik (terkait dengan gerak), sensorik (berhubungan dengan rasa, sentuh, panas, dingin), dan otonom (BAK, BAB, seksual). Bila ada gangguan pada tulang belakang, tiga fungsi tersebut bisa terganggu. Sesuai dengan derajatnya, ada yang nyeri, ada juga yang fungsi motoriknya sampai terganggu. ’’Misalnya, kecetit hebat pada leher, efeknya jari-jari tangan melemah hingga tidak kuat memegang bolpoin,’’ papar Gigih. Untuk pasien yang mengalami HNP pada lumbal, fungsi otonomnya bisa terganggu seperti sulit menahan buang air kecil.

Baca Juga :  Perawatan Kecetit

Langkah Pencegahan? Olahraga serta perbaiki pola hidup dengan benar. Lalu, duduk secara ergonomis, mengangkat barang dengan cara yang tepat, serta tidak membawa beban berlebih. Pada prinsipnya, olahraga yang baik untuk tulang belakang adalah yang bersifat endurance (daya tahan) mulai jalan kaki, jalan cepat, lari, sampai bersepeda. ’’Namun, pada orang yang sudah menderita HNP lumbal, disarankan berenang karena berat tubuh dibagi merata dengan air,’’ jelas Gigih.

Untuk leher, berikan jeda setiap 20–30 menit dari aktivitas atau pekerjaan monoton yang dilakukan. Lakukan peregangan otot leher dengan gerakan ringan. Misalnya, menoleh ke kiri dan kanan, lalu putar perlahan. ’’Ingat, harus pelan, jangan keras-keras karena akan mempercepat degenerasi diskus,’’ pesan Gigih.

Siapa Yang Paling Rentan? Usia produktif dan usia tua punya potensi yang sama. Namun, jenis kelamin laki-laki lebih sering mengalami dibandingkan perempuan. ’’Gaya hidup yang tidak seimbang, jarang berolahraga, atau olahraga ekstrem yang kurang tepat meningkatkan risiko terkena HNP pada usia muda,’’ papar Firdaus.(nor/c15/ayi/tia)

Komentar Anda