Lagi, Komplotan Perampok Sambang Rumah Warga

AKBP Wingky Adhityo Kusumo (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG–Lagi dan lagi, kasus perampokan seperti merajalela di wilayah hukum Polres Lombok Timur (Lotim), dan membuat aparat seakan tidak berdaya.  Bagaimana tidak, tiga kasus perampokan yang terjadi sebelumnya belum dapat diungkap tuntas pelakunya, kini aksi serupa kembali terjadi. Kali ini komplotan perampok menghampiri rumah warga atas nama Mahrum, yang beralamat di Dusun Serumbung, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru.

Kronologisnya, Selasa dinihari sekitar pukul 00.30 Wita, komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah 7 orang masuk ke dalam rumah korban dengan cara mendobrak pintu rumahnya, sehingga hancur berantakan. Ganasnya, tiga pelaku diantaranya langsung menganiaya korban dengan menggunakan sebatang kayu.

Tak hanya Mahrum yang di siksa, sang isteri yang berteriak melihat suaminya dipukuli juga mendapat penyiksaan, di tendang dan dipukuli oleh komplotan perampok yang sangat ganas ini. Sehingga suami dan istri ini mengalami luka memar-memar di hampir seluruh badannya.

“Setelah saya ditendang, kemudian giliran temannya yang memukul. Sedangkan para pelaku lainnya menjarah isi rumah saya,” ungkap Mahrum saat ditemui Radar Lombok dikediamannya, Selasa kemarin (10/1).

Sementara itu, Kapolres Lotim melalui Kapolsek Jerowaru, Ipda Arif Budiman ketika dikonfirmasi kejadian tersebut juga membenarkan. Namun dia menegaskan, kalau sejauh ini seluruh anggotanya juga secara intens melakukan patroli keliling di semua wilayah Jerowaru.

Baca Juga :  Realisasi Rumah Subsidi Terkendala di Perbankan

[postingan number=3 tag=”perampok”]

Tak hanya itu, Kapolsek juga selalu mengajak kepada semua kepala desa mengaktifkan Siskamling, untuk menjaga kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian setelah barang-barangnya berhasil dibawa kabur oleh para pelaku. Diantaranya adalah uang tunai Rp 3 juta, satu buah kalung emas seberat 3 gram, sepasang anting yang masih melekat di teling korban seberat 1 gram, kain batik 30 lembar, 1 buah setrika, 1 buah STNK, 1 buah HP merk Lenovo, 1 buah hp merk Samsung, dan 1 buah HP merk Nokia, sehingga total kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 10 juta.

Demi terciptanya suasana yang kondusif, dan menghilangkan keresahan masyarakat, pihaknya juga telah mengerahkan seluruh anggotanya untuk melakukan penyelidikan terhadap komplotan perampok yang semaikin marak terjadi. ”Jadi saat ini kita akan menyelidiki kasus ini, agar para perampok bisa ditangkap secepatnya,” harapnya.

Sementara itu, Kapolres Lombok Timur, AKBP Wingky Adhityo Kusumo mengatakan, langkah yang saat ini sedang ditempuh pihaknya untuk menangkap komplotan perampok, yaitu telah menyebar jaringan anggota keluar. Sehingga aksi komplotan perampok ini dapat segera diatasi.

Baca Juga :  Jumlah Rumah Rusak Akibat Gempa Bertambah Signifikan

Tak hanya itu, mengatasi permasalahan perampok ini pihaknya juga telah memerintahkan semua Kapolsek untuk terus mengajak semua kepala desa dan masyarakat agar mengaktikkan kembali ronda malam, yang saat ini sudah mulai jarang dilakukan warga.

“Selain itu kita juga sudah membentuk tim husus (Tim Sus) yang akan menangangani perampok yang saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Bahkan Tim Sus ini kita bentuk menjadi dua,” ungkap Kapolres.

Saat ini pihak kepolisian juga sudah bekerja sama dengan aparat TNI untuk sama-sama melakukan patroli ke daerah-daerah yang dinilai menjadi titik kerawanan. ”Selain dari Polres yang membentuk Tim Sus, semua Kapolsek juga membentuk Tim Sus sendiri agar kasus perampokan ini bisa cepat teratasi,” ujarnya.

Diakui, untuk pelaku komplotan perampok yang beraksi di wilayah Sakra dalam beberapa hari kemarin, beberapa orang sudah berhasil diamankan. Namun dalam pengembangan lebih lanjut, pihaknya memang belum membeberkan identitas para pelaku. ”Jadi sudah ada dua orang yang kita amankan. Tapi demi kepentingan pengembangan belum kita ungkap, tunggu dulu hingga semua tertangkap,” pungkasnya. (cr-wan)

Komentar Anda