Kontraktor Siap Bertangggung Jawab

SIAP DIPERBAIKI: Kontraktor siap memperbaiki kerusakan sejumlah jalan baru di Lombok Tengah. (SAPARUDIN/RADAR LOMBOK)

PRAYA-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akhirnya merespon laporan masyarakat akan kerusakan jalan baru di sejumlah titik.

Plt Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Lalu Rahadian menjelaskan, kerusakan jalan yang dikerjakan pada akhir tahun 2016 itu, masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga kerusakanya masih menjadi tanggung jawab kontraktor yang mengerjakan untuk memperbaikinya kembali. ‘’Semua jalan rusak yang dikerjakan akhir tahun 2016 lalu masih dalam masa pemeliharaan. Jadi kalau rusak masih menjadi tanggung jawab kontraktor,’’ jelas Rahadian, kemarin (13/2).

Selain itu, pihaknya selaku instansi terkait juga sudah menghubingi semua kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut. Pihaknya meminta agar semua jalan yang dikerjakan akhir tahun lalu diperiksa kembali. Jika terdapat kerusakan, maka harus secepatnya diperbaiki. ‘’Kita juga sudah bersurat ke masing-masing kontraktor, dan mereka siap memperbaiki,’’ tambahnya.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Kota, Dewan akan Panggil PU

Rahadian juga mengaku, dari hasil komunikasinya dengan sejumlah pimpinan kontraktor. Bahwa ternyata mereka sudah mewanti-wanti bakal terjadi kerusakan. Mereka juga sengaja membiarkan kerusakan tersebut lebih banyak agar bisa memperbaikinya sekali waktu.

Soalnya, mengerjakan infrastruktur tidak semudah memperbaiki penaludan ataupun proyek yang bisa diperbaiki dengan semen. Sehingga mereka membiarkan kerusakan itu lebih luas. “Persoalannya ini adalah aspal panas, mau banyak ataupun sedikit biayanya sama saja. Makanya mereka memilih rusak lebih banyak, biar mereka sekali kali membuat aspal,” terangnya.

Baca Juga :  Fokus Bangun Jalan Pinggir Sungai

Rahadian menambahkan, cepatnya rusak sejumlah infrastruktur baginya itu sah-sah saja terjadi. Karena pengerjaannya di tengah musim penghujan, sehingga mereka bekerja di atas air. Namun dikarenakan masa pengerjaan yang menuntut, sehingga mau tidak mau harus dikerjakan meski dalam kondisi hujan. “Infrastruktur yang dikerjakan akhir tahun 2016 lalu puncaknya musim hujan. Jadi, para kontraktor serba salah, jika dimundurkan waktu batas pengerjaan sudah habis, jadi terpaksa mereka bekerja,” tandasnya. (cr-ap)

Komentar Anda