Mahally : Fauzan belum Tentu Didukung Demokrat

H. Mahally Fikri (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG-Wakil Ketua DPD Partai Demokrat NTB H. Mahally Fikri menegaskan partainya belum tentu kembali mengusung H. Fauzan Khalid pada Pilkada 2018 mendatang. Sebagaimana diketahui, pada Pilkada lalu Demokrat mengusung pasangan H. Zaini Arony-H. Fauzan Khalid (AZAN).

Menurut Wakil Ketua DPRD NTB ini, Partai Demokrat memliki mekanisme penjaringan dan penyaringan calon. Nantin akan dijaring baik kader partai maupun non kader. “Dan setahu saya Fauzan itu Kader Demokrat, karena saat dicalonkan dulu menjadi calon Wakil Bupati mendampingi pak Zaini, dia dicalonkan oleh Partai Demokrat, yang syaratnya waktu itu harus memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota). Tetapi belum tentu akan dicalonkan lagi oleh Partai Demokrat, karena kita punya mekanisme untuk itu,” ungkapnya, Jumat (24/2).

Perihal kemudian ada yang mengklaim bahwa Fauzan memegang kartu tanda anggota PAN, Mahally mengatakan itu kembali kepada diri Fauzan. Pihaknya tidak mempermasalahkannya. Silakan mau memiliki dua atau tiga KTA dari partai lain, tetapi tentu Partai Demokrat memiliki penilaian tersendiri untuk itu. Kemudian masyarakat tentunya juga bisa melihat bagaimana integritas dari seseorang yang memiliki KTA partai lebih dari satu. “Tetapi Pak Fauzan sebagai pemegang KTA Demokrat juga tidak pernah hadir pada acara Demokrat. Bukan kurang lagi, tidak pernah. Tentu partai memiliki penilaian sendiri,” jelasnya.

Baca Juga :  PDIP Buka Pintu Lebar untuk TGB

[postingan namber=3 tag=”politik”]

Partai Demokrat sendiri lanjut Mahally, tidak mau mengklaim bahwa Fauzan itu Kader Partai Demokrat atau tidak karena itu kembali ke diri Fauzan. Kemudian Partai Demokrat juga tidak pernah yang namanya memecat kader. “Jadi tidak ada istilah pecat-memecat, itu kembali ke Pak Fauzan, apakah merasa kader Demokrat atau tidak,” jelasnya.

Terdengar kabar Mahally akan maju menjadi calon bupati pada Pilkada Lombok Barat mendatang. Bagaimana tanggapannya? Kata ketua NW NTB ini, persoalan maju atau tidak maju itu tergantung partai. Kalau partai memerintahkan dirinya maju, maka harus dilaksanakan. “Kalau diperintah partai, ya harus maju,” ungkapnya.

Baca Juga :  TGB Resmi Ceraikan Demokrat

Berita Koran ini sebelumnya, Sekretaris DPD PAN Lobar Munawir Haris mengatakan PAN pada Pilkada Lobar 2018 memprioritaskan dukungan ke kader. Kader yang paling condong diusung adalah Bupati Lobar H. Fauzan Khalid. Fauzan diterangkannya sudah menjadi kader PAN sejak lama. Fauzan pernah mendaftar sebagai ketua DPW PAN NTB dimana syaratnya harus punya KTA PAN. “Jadi syarat ikut mendaftar dalam Muswil itu harus punya KTA PAN. Pak Fauzan sudah buat. KTA-nya masih, dan beliau kader PAN sampai sekarang dan PAN lebih condong ke Fauzan,” ungkapnya.(zul)

Komentar Anda