Melongok Kawasan Wisata Alam Tete Batu Yang Sempat Berjaya

WISATA ALAM: Wisata alam Desa Tete Batu, Lotim, hingga saat ini belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, sepi setelah dihantam tragedi Bom Bali 1 dan 2 beberapa tahun silam. (IRWAN/RADAR LOMBOK )

Pesona wisata alam yang ditawarkan Desa Tete Batu, ternyata masih belum cukup untuk menarik minat para wisatawan untuk berdatangan. Karena itu, masyarakat dan para pelaku wisata berharap ada sentuhan dan polesan dari Dinas Pariwisata Lombok Timur (Lotim), untuk menggaungkan destinasi wisata ini.


JANWARI IRWAN – LOTIM


PEMANDANGAN pegunungan yang membentang, dengan hamparan sawah yang hijau, serta kehidupan masyarakat setempat yang masih alami khas pedesaan, menjadi suguhan yang sangai indah dan unik di kawasan obyek wisata Tete Batu.

Tak hanya itu, sejumlah pemandian air terjun dan penginapan yang asri, juga menjadi penawaran yang menarik di destinasi wisata satu ini. Konon, destinasi wisata Tete Batu dulu sempat terkenal.

Kapan? Menurut penuturan kelompok sadar wisata (Pokdariws) setempat, dikatakan Tete batu bahkan lebih dahulu terkenal dibandingkan dengan kawasan Tiga Gili, termasuk Gili Trawangan sekalipun. “Dulu memang banyak wisatawan asing datang kemari. Mereka menginap dan menikmati wisata pegunungan Sangkareang, dan pemandangan aktivitas masyarakat di persawahan,” kata Salman, salah seorang anggota Pokdarwis Tete Batu, Minggu (19/2).

Baca Juga :  Dispar Jajaki Kerja sama Wisata dengan UPSI Malaysia

Sejumlah wisatawan yang pernah datang ke Tete Batu juga mengaku kalau suasana berwisata di tempat ini sangat khas. Udara pegunungan yang dingin, dan hijaunya hamparan persawahan, sangat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati ketenangan.

Namun entah apa alasannya, dari hari ke hari pengunjung yang datang ke Tete Batu tak menunjukkan progres pertumbuhan yang membuat tersenyum. Padahal, sejumlah penginapan penunjang, bahkan destinasi wisata baru seperti air terjun kini menjadi penawaran yang cukup menarik.

Gunanto, Kades Tete Batu Selatan mengungkapkan sejumlah alasan yang menurutnya membuat wisata Tete Batu belum booming. “Memang kami akui, infrastruktur dan akses jalan menuju lokasi air terjun ini yang tidak mendukung. Ini yang seharusnya jadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata Lotim,” pintanya.

Dikatakan Gunanto, ia merasa Dinas Pariwisata Lotim kini masih “antara ada dan tiada”. Dalam beberapa kesempatan dia sempat mendengar sejumlah rencana program Dinas Pariwisata Lotim untuk menghidupkan kembali wisata Tete Batu. Sayangnya, realisasi dari rencana tersebut tak pernah terwujud. “Makanya itu saya bilang Dinas Pariwisata Lotim ini antara ada dan tiada. Kami belum pernah merasakan program mereka itu apa. Lotim seperti tidak punya Dinas Pariwisata, cuma namanya aja yang ada,” kritiknya.

Baca Juga :  Destinasi Wisata Loang Landak

Pihaknya berharap mereka mau terlibat untuk mendukung pertumbuhan pariwisata di daerah. Karena keterlibatan pemerintah dinilai sangat penting untuk membangun pariwisata. Tidak bisa hanya mengandalkan pelaku wisata semata.

“Bayangkan saja, kalau ada orang datang terus tidak nyaman akibat akses jalan dan infrastruktur yang tidak memadai, tentu mereka tidak akan mau kembali lagi,” bebernya.

“Lebih parah lagi kalau nanti mereka cerita ke orang lain, bahwa infrastruktur dan akses jalannya tidak nyaman. Ini tentu sangat berdampak pada pertumbuhan pariwisata,” sambungnya. (*)

Komentar Anda