Menpora Ngotot Tidak Rekomendasi PON Remaja

Andy Hadiyanto (ABDI ZAELANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Menteri Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ri, Imam Nahrawai tetap tidak memberikan surat rekomendasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja II 2017 di Jawa Tengah. Pendidirian Menpora tak bergeming meski  seluruh jajaran Komite Olahraga Nasional Indoneisa (KONI) se-Indonesia menggelar rapat koordinasi nasional (Rakornas).

Juru bicara Kemenpora RI, Gatot Dewa Broto mengatakan, meskipun semua KONI se-Indoneisa menggelar rapat, pihaknya tidak akan memberikan surat rekomendasi. “Kami persilahkan KONI melaksanakan, tapi kita tidak akan memberikan surat rekomendasi penyelenggaran itu,’’ katanya saat di hubungi Radar Lombok, Jumat (21/10).

Sikap ngotot Menpora tidak member rekomendasi, ujarnya, lantaran PON Remaja dilaksanakan dalam waktu relatif bersamaan dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas). Dekatnya waktu pelaksanaan kedua event ini berdampak pada salah satunya yakni, ketersediaan anggaran.

Baca Juga :  3 Penembak NTB Raih Tiket PON Remaja

‘’Tapi silahkan saja gelar PON Remaja, yang jelas kami tidak akan memberikan surat,’’ tegasnya.

Dikatakan, Popnas telah berjalan sejak tahun 1989. Kegiatan ini merupakan salah satu media evaluasi pembinaan atlet junior. Dengan alasan ini, Popnas diprioritaskan daripada PON Remaja yang baru satu kali dilakukan.

Rencananya, PON Remaja akan mempertandingkan 23 cabang olahraga dan atlet yang boleh berlaga maksimal 17 tahun. Sedangkan Popnas dijadwalkan digelar September 2017 dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga.

Terpisah, Ketua KONI NTB, Andy Hadiyanto mengatakan, rapat koordinasi seluruh KONI se-Indonesia dihadiri oleh Asdev IV Menpora (Gatot Dewa Broto ) dan Kadispora, Jawa Tengah. Rapt tersebut berlangsung dari tanggal 19-20 Oktober.

Baca Juga :  17 Emas di PON 2020 Sesuai Pemetaan

Dalam rapat itu, jelasnya, ada beberapa poin penting yang diambil sebagai sikap. Pertama, Menpora tidak membatalkan pelaksanaan PON Remaja, tapi demikian, tetap tidak diberikan rekomendasi.

Kesepakatan lainnya, seluruh ketua KONI se-Indonesia bersepakat bahwa penyelenggaraan PON Remaja tetap dilaksanakan. Lalu, hal-hal yang bersifat teknis akan dibahas di Jawa Tengah selaku tuan rumah pelaksana.

“Artinya penyelenggraan PON Remaja tanggung jawab KONI. Karena yang mempunyai kegiatan adalah KONI itu sendiri,” ujarnya. (cr-adi)

Komentar Anda