Musrenbang Sakra Barat Belum Akomodir Usulan Desa

MUSRENBANG: Tampak pelaksanaan kegiatan Musrenbang yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Sakra Barat, untuk membahas dan mengajukan usulan berbagai program pembangunan tahun 2018 mendatang (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kecamatan Sakra Barat, Kamis kemarin (23/2), menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) untuk membahas program tahun 2018 mendatang. Kegiatan Musrembang itu juga dihadiri oleh Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim).

Kesempatan Musrenbang yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Sakra Barat itu, Kepala Desa Rensing Raya, sekaligus Ketua Forum Kepala Desa wilayah Selatan, Munawir Haris, menyampaikan aspirasinya, bahwa kegiatan Musrenbang Kecamatan kali ini tidak terlihat konseptual. Buktinya, Musrenbang Kecamatan Sakra Barat ini belum dapat mengakomodir usulan-usulan desa, untuk kemudian ditindaklanjuti di tingkat kabupaten.

“Jadi konseptualnya belum terlihat. Masih sebatas seremonial saja. Sehingga masih banyak yang perlu dilakukan demi kemajuan Kecamatan Sakra Barat,” kritiknya.

Berbicara masalah program pada tahun 2018 mendatang lanjutnya, sementara sebagai acuannya sendiri masih belum terlihat apa yang harus dikerjakan pada tahun 2018 mendatang. Artinya, program mana-mana saja yang sudah dikerjakan pada tahun 2017 ini, Kecamatan Sakra Barat sendiri saja terkesan masih di diskriminasikan oleh pihak kabupaten.

Baca Juga :  Pemkab Didesak Tagih Uang Muka Labuhan Haji

[postingan number=3 tag=”lotim”]

Menurutnya, banyak program SKPD di kabupaten yang lebih cenderung mengarah ke desa-desa di wilayah utara Lotim. Hal ini tentu menjadi pertanyaan, agar kedepan pemerintah kabupaten lebih merata dalam memberikan bantuan.

“Apakah desa-desa bagian ini saja (utara) yang menjadi wilayah Lombok Timur? Sedangkan desa di wilayah selatan ini bukan Lombok Timur, sehingga Kepala SKPD lebih cendrung ke utara?” tanyanya.

Tidak hanya itu, dalam Musrembang tadi pemerintah kecamatan juga tidak pernah menyinggung perhatian khusus terhadap fasilitas keamanan. Padahal secara keadaan, Sakra Barat sangat membutuhkan perhatian, khususnya dalam segi keamanan. ”Yang kita bahas sebagian fisik saja. Namun masalah pemberdayaan masih kurang,” ketusnya.

Pihaknya berharap tahun 2018 mendatang, program pemberdayaan terhadap pemuda lebih dimunculkan dibandingkan fisik. Sehingga para pemuda yang ada di Kecamatan Sakra Barat ini bisa mengembangkan bakat dan keterampilannya, untuk menjadi pemuda yang lebih baik dan mandiri.

Baca Juga :  Operasi Gabungan, Pol PP Libatkan Polisi dan TNI

“Kalau untuk anggaran fisik, di masing-masing desa setiap tahun juga menganggarkan. Sehingga kita meminta kepada pihak kecamatan agar pada tahun 2018, pemeberdayaan pemuda lebih diutamakan. Jadi sangat tidak mungkin kalau tanpa peran pemuda, Sakra Barat bisa lebih berkembang,” tegasnya.

Sementara Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lotim, H. Muhamad Sapoan mengakui, kalau melihat dari kegiatan dan program yang sudah dikerjakan selama ini, memang masih cenderung mengerjakan kegiatan fisik. Sementara kegiatan yang sifatnya sosial dan membangun ekonomi, masih kurang.

Melihat hal itu, dia berharap kedepannya agar kegiatan fisik dan program sosial serta ekonomi harus diperhatikan. ”Jadi secara keseluruhan pada saat ini kita masih cendrung di fisik saja. Kedepan pembangunan sosial dan ekomomi akan kita kedepankan,” janjinya. (cr-wan)

Komentar Anda