NTB Publik Inisiatif Adakan Sekolah Politik

MATARAM—Komunitas NTB Publik Inisiatif (NPI) menggelar sekolah politik diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa dan pemuda. Sekolah politik tersebut akan dilangsungkan dari tanggal 24-26 Maret 2017.

Ketua umum NPI, Megawati Lestari mengatakan, kegiatan sekolah politik dilaksanakan tersebut untuk memberikan pemahaman dan penyadaran politik kepada mahasiswa dan pemuda di NTB. Ini karena mereka dianggap memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal proses pembangunan demokrasi di tanah air.

Mahasiswa dan pemuda, terangnya, adalah generasi penerus estafet kepemimpinan kedepan. Baik di daerah maupun nasional. Karena itu, mahasiswa dan pemuda harus berperan aktif dalam pembangunan diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Mahasiswa dan pemuda itu tidak boleh alergi politik. Karena mereka penerus pelaku politik kebangsaan di tanah air kedepan,” katanya, Kamis kemarin (23/3).

Baca Juga :  IJU Dominasi Dukungan DPC Demokrat

[postingan number=3 tag=”politik”]

Namun menjadi titik tekannya adalah bagaimana mahasiswa dan pemuda harus mampu menjadi penjaga moral politik kebangsaan tersebut. Politik kebangsaan diperuntukkan bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat banyak.

“Siapa lagi diharapkan sebagai penjaga moral politik, kalau bukan mahasiswa dan pemuda,” ungkapnya bertanya.

Tak hanya itu, dengan kegiatan sekolah politik tersebut juga untuk mencetak kader yang paham dibidang advokasi dan jurnalistik. Sehingga, diharapkan kedepan mahasiswa  dan pemuda tidak lagi menjadi objek konsumsi opini melainkan sebagai objek pengembang isu yang strategis dan berpihak bagi kepentingan masyarakat.

Dengan itu, lanjutnya, diharapkan makin mendorong dan menumbuhkan semangat berdemokrasi substansial bagi pemuda dan mahasiswa memberikan kontribusi dan sumbangsih lebih besar lagi dalam menjawab berbagai persoalan dihadapi masyarakat. “Dengan ilmu advokasi dan jurnalistik mereka bisa memberikan solusi dan jawaban terhadap berbagai hal dialami disekitarnya,” terangnya.

Baca Juga :  Musda DPD II Digugat, Kepengurusan Mohan Digoyang

Peserta sekolah politik dibatasi 40 peserta untuk menjamin efektivitas kegiatan pembelajaran yang disampaikan oleh pemateri. Materi yang disampaikan misalnya pengetahuan dasar jurnalistik, sejarah, teknik advokasi dan investigasi, konflik sumber daya alam dan lingkungan dan konsepsi tujuan berbangsa dan bernegara. Dalam kegiatan sekolah politik tersebut diberikan kuliah umum oleh Pendiri Indonesia Publik Inisiatif (IPI), juga Wakil Ketua komisi III DPR RI Bidang Hukum dan Politik, Desmond Junaidi Mahesa.

Mega pun menambahkan, NPI merupakan komunitas yang menghimpun ide-ide anak muda kemudian dikembangkan menjadi sebuah karya anak bangsa. Ia berharap kedepan seluruh peserta sekolah politik NPI dapat bersama sama berjuang untuk mewujudkan demokrasi yang subtansial. (yan/*)

Komentar Anda