Pemasaran Produk Industri Masih Lemah

KELUHKAN PEMASARAN : Ini salah kelompok industri kerajinan yang ada di Dasan Bangket Desa Bentek Kecamatan Gangga yang mengeluhkan pemasaran (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah (Diskoperindag UKM) Lombok Utara, Fahri mengakui, bahwa pihaknya mendapatkan keluhan dari para industri kerajinan dalam pemasaran hasil produk mereka. Sementara gedung UKM yang berada di depan pasar Tanjung itu tidak dimanfaatkan para pelaku, karena dianggap tidak strategis. “Kita sudah banyak pusat-pusat industri. Hanya saja kita masih kesulitan di bidang pemasarannya. Karena kita belum ada yang mau menjadi pengumpul industri kerajinan tersebut,” akunya didampingi Kabid Perindustrian Irfan kepada Radar Lombok, Jumat (23/2).

Untuk membantu para industri kerajinan dalam hal pemasaran. Pihaknya sudah memiliki beberapa strategis  di antaranya, berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata, agen travel, pelaku pariwisata, dan pembangunan lapak-lapak yang dilalui para wisatawan. Sebab pihaknya tidak berjalan sendiri dalam pemasaran, sehingga sangat diperlukan lintas sektor bergerak membantu pemasaran. “Nanti akan melibatkan berbagai sektor untuk membantu pemasaran. Apalagi daerah kita banyak kunjungan wisatawan,” katanya.

Baca Juga :  Gedung Industri Kerajinan Bakal Dipihakketigakan

[postingan number=3 tag=”industri”]

Sementara dari segi pembinaan, pihaknya telah melaksanakannya, bahkan pihaknya sejumlah kelompok industri mengajak studi banding ke luar daerah agar mampu memberikan wawasan dalam hal bisnis dan pemodelan kerajinan. Kelompok industri yang mendapatkan pembinaan ini, kelompok yang sudah terdaftar dan aktif dan kerajinannya juga fokus sehingga dalam pembinaan bisa terarah. Selain itu, pihaknya juga sudah membantu dalam promosi baik di dalam daerah maupun luar daerah. “Kalau ada even-even, kita promosikan juga,” tandasnya

Dari ratusan jumlah industri di masing-masing kecamatan telah memiliki sentra kerajinan antara lain Kecamatan Bayan fokus sentra kerajinan kain tenun, Kayangan sentra pengolahan pangan, Ganga dan Tanjung sentra industri, dan Pemenang kerajinan. Adapun jumlah industri mulai dari tahun 2010 sebanyak 20 kelompok, 2011 ada 38 kelompok, 2012 ada 28 kelompok, 2013 ada 82 kelompok, 2014 ada 123 kelompok, tahun 2015 sebanyak 69 kelompok, dan tahun 2016 sebanyak 68.

Baca Juga :  Produk Teh Kelor Moringa Tembus Pasar Taiwan dan Korea

Ia menyebutkan bahwa dampak perekenomian masyarakat melalui kerajinan di Lombok Utara ini bukan menjadi andalan utama bagi para pelaku perajin. Menurutnya, mereka rata-rata mengganggap sebagai kerjaan sampingan. Sehingga mereka pun malas untuk mengembangkan usahanya. Meski begitu pihaknya tetap memberikan pembinaan dan melatih melakukan pemasaran untuk mengembangkan usaha kerajinan tersebut. Bahkan pihaknya selalu menampilkan hasil kerajinan daerah ini ke pameran, hotel-hotel di kawasan wisata tiga gili tersebut. (flo)

Komentar Anda