Persaingan Timpang, Terancam Gulung Tikar

MENGADU : Pedagang kecil saat mengadu dan memprotes keberadaan ritel modern di kantor DPRD Kota Mataram.

Sebagai kota yang terus berkembang, Mataram juga tidak bebas dari serbuan pengusaha luar yang menanamkan investasinya di daerah ini, tidak terkecuali di bisnis ritel modern. Terbukti saat ini toko modern seperti Indomaret dan Alfamart menjamur. Banyak pengusaha lokal yang mengeluhkan kondisi ini. Persaingan yang timpang akibat model dan problem lainnya membuat mereka protes.


ZULFAHMI-MATARAM


Warga Lingkungan Karang Genteng mendatangi kantor DPRD Kota Mataram. Di depan anggota dewan, mereka menyampaikan protes mereka atas berdirinya ritel modern di wilayah mereka. Protes mereka bukanlah tanpa alasan. Mereka mengkhawatirkan usaha-usaha mereka di bidang jual beli barang kebutuhan sehari-hari akan bangkrut dengan hadirnya pengusaha-pengusaha besar di balik ritel modern itu. Selama ini mereka hidup dengan kios-kios kecil.

Baca Juga :  Warga Minta Ritel Modern Diawasi

[postingan number=3 tag=”feature”]

Mereka tahu bahwa Pemkot Mataram sebetulnya sudah mengeluarkan rambu-rambu dimana ritel modern hanya akan diberikan izin berdiri di pinggir jalan-jalan utama, tidak masuk ke jantung pemukiman mereka. Faktanya, rambu-rambu tersebut tidak berlaku. Sejak tahun lalu, toko-toko modern masuk ke jantung perkampungan, seperti di Jalan Dr Sujono lingkar selatan itu.

Awalnya yang berdiri adalah toko Alfamart. Keberadaan toko ini sudah cukup membuat pemilik toko lokal dan kios-kios kecil kelimpungan. Warga yang biasa membeli barang kebutuhan pokok mereka di warung-warung kecil, kini memilih ke toko modern.”Dulu sebelum ada Alfamart setiap hari dapat jualan sekitar satu sampai dua juta sehari,” ungkap H. Zohdi, salah seorang warga Karang Genteng.

Baca Juga :  Ali BD Tetap Akan Berikan Izin Ritel Modern

Tetapi semenjak adanya Alfamart, hasil usaha menurun drastis.” Sekarang istri saya dapat jualan hanya beberapa ratus ribu saja dalam satu hari,” tuturnya.

Toko yang dimaksud memang berdiri di wilayah Lombok Barat yang dekat dengan Lingkungan Karang Genteng. Jadi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Kini Indomaret datang dan secara kewilayahan masuk di lingkungan mereka.

Dengan kondisi seperti ini dengan tegas ia mengatakan turunnya omzet berjualan karena keberadaan toko-toko modern itu. Kalau terus-terusan seperti ini ia menyebut dirinya bersama dengan pedagang lainnya akan gulung tikar.” Kalau kami bangkrut anak kami mau makan apa,” tegasnya.(*)

Komentar Anda