PPNI : Di Luar Jam Kerja bukan Pungli

H. Muhir (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM– Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat maupun bidan  yang ditugaskan di setiap Puskesmas Pembantu (Pustu) maupun Puskesmas dengan menarik uang jasa pelayanan di luar jam kerja dianggap bukan termasuk praktek Pungli. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Persatuan Perawat  Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi NTB yang juga Ketua Komisi IV DPRD Kota Mataram H. Muhir kemarin. Ia mengatakan saat rapat bersama tim Saber Pungli memang muncul pertanyaan apakah bidan yang memberikan pelayana di luar jam kerja dengan menarik biaya apakah termasuk Pungli atau bukan. Pertanyaan ini muncul lantaran bidan atau perawat tersebut menempati rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah.

Menurutnya, itu bukan praktek Pungli karena mereka melayani pasien setelah jam kerja selesai. Obat yang mereka pakai juga bukan obat dari pemerintah melainkan obat yang dibeli pribadi. “ Jelas itu bukan Pungli karena di luar jam kerja mereka sebagai tenaga perawat atau bidan,” tegasnya saat ditemui kemarin.

Baca Juga :  Lagi, PNS Diingatkan Tidak Pungli

[postingan number=3 tag=”pungli”]

Ia menambahkan, apa yang  dilakukan oleh para perawat atau bidan itu karena masyarakat yang butuh.  Walaupun mereka tinggal di rumah dinas tetapi mereka tidak meminta masyarakat datang berobat di luar jam kerja. Justru masyarakat yang datang sendiri dan meminta jasa pelayanan.

Dengan adanya bidan, dokter atau perawat yang memberikan pelayanan di luar jam kerja, justru ini perlu diapresiasi. Daripada  masyarakat mengakses dokter umum atau spesialis yang bayarannya lebih tinggi. Biaya yang dibayarkan masyarakat jauh lebih  murah. Hanya dengan beberapa ribu rupiah saja, masyarakat mendapatkan layanan pemeriksaan dari para tenaga medis.” Kalau di dokter praktek kan mahal dan harus tebus obat juga,” paparnya.

Baca Juga :  Polisi Dalami Dugaan Pungli Bantuan Mesin

Muhir berharap tim Saber Pungli tidak terlalu kaku soal ini. Kalau hal ini dipersoalkan, dikhawatirkan para bidan takut ditempatkan di Pustu. Mereka tentu takut nanti akan bermasalah.” Jangan  terlalu kaku. Nanti malah jadi takut mereka,” imbuh politisi Golkar ini.

Sementara itu Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Intelijen Saber Pungli Mataram H. Lalu Junaidi mengatakan, jika memang ada laporan, pihaknya akan melakukan penyelidikan dugaan Pungli di Pustu.”Kalau memang mengarah kesitu, tim kami akan telusuri agar jelas apakah masuk Pungli atau tidak,” kata Junaidi.

Ia meminta kejelasan dulu dari ketua tim apakah akan ditindaklanjuti atau tidak, karena apa yang dilakukan di Pustu sudah ada dasarnya yakni dilaksanakan di luar jam kerja.(ami)

Komentar Anda