Realisasi Investasi Terendah di Lombok Timur

MINIM INVESTASI: Lombok Timur kaya akan potensi objek wisata yang indah, salah satunya pantai Pink. Sayang, investasi yang masuk ke Lombok Timur masih rendah. Padahal banyak investor yang ingin berinvestasi di daerah ini termasuk di sektor pariwisata.

MATARAM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Pelayanan Terpadu (BKPM-PT) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Chaerul Mahsul menyebut realisasi investasi di NTB pada semester I tahun 2016 medium Januari – Juni 2016 mencapai Rp 4,295 triliun.

Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB realisasi investasi paling terendah dialami Kabupaten Lombok Timur, yakni hanya sebesar Rp 2,827 miliar atau 0,07 persen. “Realisasi investasi tertinggi semester I tahun 2016 ini di Sumbawa Barat dan terendah di Lombok Timur,” kata Chaerul Mahsul  Jumat kemarin (21/10).

Dikatakannya, pada semester I tahun 2016 ini, investasi sebesar Rp 4,295 triliun baik itu dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA). Dari jumlah itu realisasi investasi PMA mencapai Rp 4,111 triliun, sedangkan realisasi investasi PMDN sebesar Rp 184,607 miliar. 

Kabupaten Sumbawa Barat menjadi daerah di Provinis NTB yang realisasi investasinya tertingi  yakni mencapai sebesar Rp 3,813 triliun atau 88,78 persen, disusul Kabupaten Lombok Utara sebesar Rp 171,872 miliar atau 4,00 persen dan Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp 137,978 miliar atau 3,21 persen. sementara itu realisasi investasi terendah pada periode Januari-Juni 2016 di Kabupaten Lombok Timur sebesar Rp 2,827 miliar atau 0,07 persen,  kemudian Kabupaten Sumbawa sebesar Rp 4,879 miliar atau 0,11 persen. “Sesuai RPJMD tahun 2016 ini, target realisasi investasi di NTB sebesar Rp 10,849 triliun terdiri dari PMDN sebesar Rp 63,089 miliar dan PMA sebesar US$. 753,368  juta atau Rp 10,471 triliun,” sebut Chaerul Mahsul.

Baca Juga :  65 Desa di Lotim Ikut Lomba Desa Wisata Indonesia

Dibandingkan periode yang sama yakni Januari-Juni 2015, realiasasi investasi tertinggi tercatat di Kabupaten Lombok Barat sebesar Rp 2,304 triliun atau 33 persen disusul oleh KSB sebesar Rp 1,941 triliun atau 28 persen dan KLU sebesar Rp 1,317 triliun atau 19 persen.

Selain itu,pada periode Januari-Juni 2016, sektor pertambangan/energi/listrik mencatat realisasi tertinggi sebesar Rp3,820 triliun, posisi kedua adalah sektor pariwisata sebesar Rp 242,49 miliar disusul perkebunan sebesar Rp 108,05 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama Januari-Juni 2015, realisasi investasi tertinggi tercatat pada sektor pariwisata sebesar Rp 2,534 triliun disusul oleh pertambangan/energi/kelistrikan sebesar Rp2,012 triliun dan jasa lainnya sebesar Rp 1,946 triliun.

Jika melihat realisasi investasi terbesar di Kabupaten Sumbawa Barat lebih didorong untuk mendukung sektor pertambangan yang sudah ada yakni PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT). Sementara itu untuk realisasi investasi tertinggi di kedua di Lombok Utara dan Lombok Barat hampir 90 persen didominasi investasi di sektor pariwisata dan sebagian kecilnya untuk sektor industri dan perdagangan.

Baca Juga :  Accor Tawarkan Pengalaman Menginap di Hotel dan Resor dengan Harga Eksklusif

Kabupaten Lombok Timur sebagai daerah yang memiliki potensi besar untuk investasi di berbagai sektor mulai dari pariwisata, pertanian, energi dan lainnya namun terhambat berbagai persoalan. Belum lagi polemik penglolaan obyek wisata di kawsan  hutan lindung  Sekaroh yang hingga saat ini belum tuntas, sehingga membuat kebingungan investor.

Chaerul mengatakan, kontribusi sektor pariwisata dan  sektor pertambangan mendominasi realisasi investasi di Provinsi NTB. BKPM-PT NTB mencatat sampai dengan akhir Semester I 2016, sektor pertambangan/energi/listrik mencatat realisasi tertinggi sebesar Rp 3,820 triliun atau 88,93 persen. Posisi kedua adalah sektor pariwisata sebesar Rp 242,488 miliar atau 5,64 persen disusul sektor perkebunan sebesar Rp 108,045 miliar atau 2,52 persen. Sementara itu realisasi terendah pada Januari-Juni 2016 dimiliki oleh sektor industri sebesar Rp 6,052 miliar kemudian jasa lainnya sebesar Rp 55,648 miliar. “ Jumlah negara yang berinvestasi di Provinsi NTB tercatat sebanyak 17 negara. Realisasi Investasi PMA didominasi dari negara Amerika Serikat disusul oleh Australia, Singapura dan Perancis,” ucap Chaerul. (luk)

Komentar Anda