Samsul Fahrozi, Guru Penggagas Kelas Online di Kota Mataram

KELAS ONLINE : Samsul Fahrozi menunjukan cara membuka aplikasi kelas online pada murid SDN 5 Ampenan. Samsul Fahrozi aktif mengenalkan kelas online untuk membantu peserta didik. (Sudirman/Radar Lombok)

Kreativitas muncul  kapan saja dan dimana saja. Itu juga yang dialami  Samsul Fahrozi yang sehari-hari berprofesi sebagai  guru SDN 1 Ampenan Kota Mataram ini.

 


SUDIRMAN–MATARAM


Tugasnya sehari-hari mengajar di depan kelas, ternyata bisa menghasilkan ide baru bagi Rozi panggilan Samsul Fahrozi. Menurutnya, belajar tidak mesti di dalam kelas tetapi dimana saja dan kapan saja. Peserta didik  bisa tetap berkomunikasi dan berkonsultasi dengan guru, meski setelah jam belajar  usai.

Selama ini diakui Rozi, hubungan guru dan peserta didik hanya sebatas di dalam kelas dan lingkungan sekolah. Setelah jam belajar usai dan siswa pulang ke rumah,tidak lagi komunikasi terjalin. Saat siswa mengerjakan tugas, mereka sering kali kesulitan. Untuk berkonsultasi dengan guru, siswa juga sungkan. ''Keberdaan teknologi informasi bisa kita manfaatkan untuk mempermudah anak didik dalam belajar,'' ujarnya di rumahnya di Jalan Cakalang 6B Pondok Prasi,  Ampenan-Kota Mataram, Minggu lalu (12/2).

Rozi lalu mencari tahu aplikasi yang bisa diterapkan untuk belajar secara online. Dia lalu mempelajari berbagai aplikasi  online sendiri.  ‘’Semua saya peroleh secara otodidak. Empat tahun lalu saya bercita-cita bisa mengembangkan proses pembelajaran berbasis online di mana siswa bisa dengan mudah belajar, latihan soal dan berinteraksi dengan guru sekalipun di luar jam sekolah,’’ terangnya.

Pada tahun akhir tahun 2015, Rozi  mulai berkenalan dengan ‘’kelase’’ sebagai salah satu layanan yang memungkinkan seorang guru membangun kelas digital sendiri untuk berinteraksi dan melakukan proses pembelajaran secara online dengan siswa. Selama kurun waktu 2016, Rozi terus  mempelajari cara  penggunaan aplikasi kelase secara otodidak.  Pada  akhir  tahun 2016, dia selesai membuat komunitas belajar online melalui kelasw yang  diberi nama Kelase NTB.'' Yang membuat saya semakin bersemangat untuk belajar dan menggunakan kelaseadalah  ini merupakan karya anak bangsa,'' akunya.

Baca Juga :  Di Balik Rencana Penggusuran Warga Karang Kerem

Rozi pun terus mengenalkan komunitas belajar online ini. Dia bahkan berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain untuk menjelaskan aplikasi ini dan mengajak guru dan siswa untuk bergabung dalam komunitas Kelase NTB ini.

Melalui Kelase NTB ini, Rozi berharap dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan khususnya di Kota Mataram. Melalui komunitas kelas digital ini, siswa bisa bergabung untuk berkolabrasi dan bertukar pengetahuan dengan berbagai macam fitur seperti belajar online, latihan soal online, tryout online ujian sekolah maupun ujian nasional, sarana media sosial, sarana chating dan sebagainya.

Untuk dapat bergabung di komunitas Kelase NTB, guru maupun siswa bahkan orangtua siswa bisa membuka  website www.kelase.com. Kemudian dilanjutkan dengan klik registrasi dan pilih “Punya Kode Akses”. Kode akses sebagai guru : 082248, sebagai siswa : 530130 dan sebagai orang tua : 281926. ''Artinya, melalui layanan ini orang tua juga bisa terlibat secara online untuk memantau proses belajar anaknya,'' jelasnya.

Baca Juga :  Sejumlah Guru di Lombok Timur Keluhkan Pemblokiran Rekening

Sampai  saat ini sudah bergabung 147 siswa SD dan 7 guru yang berasal dari  SD se-Kota Mataram.   Sedangkan sekolah yang bergabung ada  9 sekolah yakni SDN 13 Ampenan,  SDN 45 Ampenan, SDIT Al Fajar Mataram, SDN 47 Ampenan, SDN 9 Mataram, SD Integral Hidayatullah, SDN 5 Mataram, SDN 21 Ampenan dan  SDN 5 Ampenan.

Menjelang pelaksanaan ujian nasional,siswa bisa menfaatkan aplikasi kelase untuk membantu persiapan siswa.   Dengan memanfaatkan Kelase NTB, guru bisa melaksanakan try out secara online hanya dengan berbekal smartphone yang dibawa oleh siswa dari rumah. Siswa tinggal login menggunakan akun masing-masing, dan guru tinggal memantau melalui akun masing-masing. Dalam hal  ini juga, terjadi proses literasi teknologi, dimana selama ini siswa hanya tahu bahwa HP hanya digunakan sebagai sarana bermain game, menonton film, mendengarkan musik dan update status. Melalui kelase, siswa dibuka wawasannya bahwa dengan gadget dapat meningkatkan pengetahuan dan menunjang nilai ujian mereka.

Untuk saat ini, tersedia soal try out Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn dan Pendidikan Agama untuk SD. Sangat memungkinkan pengembangan untuk siswa tingkat SMP, SMA dan sederajat.  ''Namun butuh SDM untuk membantu mengelola Kelase NTB agar bisa memfasilitasi semua siswa dari berbagai tingatan jenjang pendidikan,'' ujarnya. (*)

Komentar Anda