SDN 1 Labuapi Siap Laksanakan Full Day School

LITERASI : Kegiatan literasi Siswa SDN 1 Labuapi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menunjuk SDN 1 Labuapi menjadi pilot project Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di NTB pada 2017. SD yang berada persis di pinggir jalan nasional menuju Dasan Cermen inipun kini bersiap menerapkan full day school atau sekolah seharian penuh.

 

 


ZULKIFLI-GIRI MENANG


 

PPK sendiri sesuai arahan Kemendikbud RI meliputi lima poin. Di antaranya religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong dan integritas. Kelima poin tersebut diberikan kepada siswa melalui pembiasaan dan juga pemberian teladan di dalam kegiatan menyeluruh di sekolah.

Untuk mendukung PPK ini, pihak sekolah juga berencana melaksanakan full day school. Namun tentunya kegiatan dimaksud harus melalui pembicaraan dengan orang tua/wali murid.

Sejauh ini seperti diterangkan Kepala SDN 1 Labuapi Sabariah, rencana itu sangat didukung sebagian besar orang tua/wali murid. Bahkan ada yang mendorong segera dilaksanakan. Khususnya bagi orang tua/wali murid yang bekerja dari pagi hingga sore. Karena terkadang, mereka juga menitipkan anak pada tetangga atau keluarga terdekat hingga mereka pulang bekerja. “Tetapi kita perlu pembicaraan lebih lanjut kepada orang tua/wali murid, karena program ini tidak akan bisa jalan tanpa dukungan mereka,” ujarnya Selasa (17/1).

Baca Juga :  SDN 1 Labuapi Siap Laksanakan Full Day School

[postingan number=3 tag=”pendidikan”]

Jika hari biasa para siswa masuk jam 07.00 WITA-12.50 WITA, maka pada full day school, siswa akan berada di sekolah dari jam 07.00 WITA-16.00 WITA. Tentunya ada waktu istirahat untuk salat dan makan. Adapun makanan dibawakan oleh orang tua/wali murid. “Jadi ada tambahan waktu belajar tiga jam. Di dalamnya nanti kita tambahkan kelas inspirasi. Kita undang profesional-profesional di bidangnya untuk memberikan inspirasi kepada siswa, agar jangan hanya PNS saja yang dianggap bagus,” terangnya.

Full day school ini sendiri mengacu pada ketentuan yang diberikan Kemendikbud, di mana guru harus berada atau berkegiatan di sekolah dalam sehari yakni delapan jam. Dengan demikian siswa dan juga guru akan masuk dari Senin-Jumat, sementara Sabtu-Minggu libur. “Tetapi sekali lagi, kita perlu bicarakan kembali dengan orang tua. Meskipun sudah banyak yang mendukung. Sekarang kita sedang mempersiapkan program-programnya. Bantuan tenaga juga kita sedang cari,” ujarnya.

Baca Juga :  SDN 1 Labuapi Siap Laksanakan Full Day School

SDN 1 Labuapi sudah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Ada musala ada juga laboratorium komputer. Untuk guru ada 16 orang termasuk dirinya. 10 orang di antaranya guru PNS dan enam orang guru non PNS atau honorer. SDN 1 Labuapi kata Sabariah mungkin satu-satunya SD yang tertinggi memberikan honor kepada guru non PNS yakni Rp 500 ribu sebulan. “Kebetulan yang honor masih SK saya, mereka belum menjadi honor daerah. Kalau honor daerah, itu sekitar Rp 750 ribu. Saya tidak tega memberikan di bawah itu (Rp 500 ribu), karena ada juga yang memegang kelas,” tandasnya. (*)

Komentar Anda