Tanggap Darurat Bencana Banjir Berakhir Hari Minggu

banjir
JEMBATAN DARURAT: Seminggu lamanya terisolir, masyarakat Sambelia sepeti tak sabar untuk melewati jembatan darurat, meskipun belum usai dikerjakan. Sehingga membuat kewalahan pihak pekerja. (JALAL/RADAR LOMBOK)

SELONG—Penanganan tanggap darurat paska banjir bandang Sambelia akan berakhir pada hari Minggu besok (19/2). Diprediksi pembangunan dua jembatan darurat di dua titik akses jalan yang putus pada jalan provinsi dan juga satu jembatan di jalan kabupaten akan rampung dikerjakan. Demikian dikatakan Kapala BPBD Lotim H Napsi.

“Dengan mengerahkan segala kemampuan yang kita miliki sehingga targetnya tanggap darurat sampai dengan tanggal 19 mendatang akan mampu menyelesaikan pembangunan sarana publik rusak akibat banjir,” katanya saat ditemui di Sembalun kemarin (17/2).

[postingan number=3 tag=”bencana”]

Dengan prioritas pada pembangunan jembatan darurat di dua titik Sambelia dan Pulur sementara PU Provinsi mengerjakan jalan putus yang di Darakunci. Dikatakan kabupaten dan provinsi bergi tugas dalam penanganan demi mempercepat terbukanya akses vital bagi masyarakat Sambelia tersebut.

Menyinggung tentang pembangunan rumah warga yang rusak dikatakan harus menunggu masa transisi pemulihan. “Masa tanggap darurat itu kan hanya 10 hari, tidak mungkin kita laukan perbaikan rumah rakyat dalam waktu hanya 10 hari,” jelasnya seraya menyampaikan, setelah masa tanggap darurat selesai dikatakan akan digarap perumahan rakyat.

Saat ini masih sedang deilakukan pendataan dan Bupati ikatakan telah menyanggupi untuk memberikan bantuan masing-masing Rp. 20 juta bagi rumah yang hanyut atau rubuh total. Sementara bagi rumah yang mengalami rusak berat masih menunggu perumusan atau perhitungan dari ahli. Karena tentu tidak mudah dalam menentukan kriteria rusak berat atau sedang maupun ringan.

Baca Juga :  Desa Labuhan Tereng Anggarkan Rp 450 Juta Tangani Banjir

Dengan tersambungnya kembali akses yang terptus tersebut sehingga membuat masyarakat Sambelia hampir lumpuh selama satu pekan sehingga kini kondisi pulih. Tidak saja jalan atau kembatan berhasil dibangun dalam waktu satu pekan ini akan tetapi sarana lain seperti saluran air bersih (PDAM) juga telah rampugn dikerjakan. Sehingga kini air bersih untuk semua desa telah pulih kembali.

Kadis PU Provinsi saat ditemuai sedang mengasi pengerjaan penyelesaian jembatan darurat di Sambelia mengatakan bahwa masih dilakukan kajian terhadap penanganan jembatan Sambelia ini nantinya. “Masih sedang dilakukan kajian apakah mengembalikan seperti semula ataukah menambah jembatan sehingga jembatan akan lebih panjang,” katanya.

Terkait ini dikatakan sedang dilakukan evaluasi oleh pihak BWS yang memiliki wewenang terhadap hal tersebut. Jika hasil kajian nantinya dengan dianggap posisi awal sudah maksimal, maka tentu jembatan akan dikembalikan seperti semula, dengan menimbun jalan yang putus yang kini dibangun jembatan darurat sehingga jembatan akan kembali seperti semula.

“Namun konsekuensinya, masyarakat tidak boleh mendekati sungai,” jelasnya seraya menyambung, bila hasil kajian terhadap kondisi jembatan tersebut dianggap masih membahayakan maka tentu akan melaksanakan alternatif kedua memanjangkan jembatan.

Baca Juga :  Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir

Inipun juga akan dievaluasi apakah masih mempertahankan jembatan yang lama dan kemudian menambahkan lagi jembatan baru atau kemudian membangun jembatan baru dengan menggunakan rangka baja yang panjangnya sama dengan jembatan lama dan jembatan darurat yang kini telah mulai difungsikan dengan panjang diperkirakan sekitar 50 meter.

Sementara itu untuk jalan putus yang di Desa Darakunci dikatakan akan dibangun damrah. Hal ini dilakukan lantaran air pada lokasi tersebut tidak tetap atau berpindah-pindah. Sehingga bila dibangun jembatan dikatakan akan sangat berbahaya, terlebih sungainya dangkal. Sehingga yang paling pas adalah bentuk damrah dan kini sedang dikerjakan.

Sementara Kadis PU Lotim Tony satria Wibawa  mengatakan  saat ini perbaikan dalam rangka tanggap darurat masih terus dilakukan, dengan melakukan upaya guna mengamankan pemukiman warga dengan melakukan pengerukan kali sekitar 300 meter ke arah hulu jembatan.

“Kita akan mengerjakan dengan maksimal yang  kita mampu,  dengan mengarahkan alur air kemudian memperlebar serta berupaya menghambat arus air dengan membendung pada  dengan batu sehingga mengurangi resiko pengikisan,” jelasnya.

Sedangkan untuk jembatan di Peteran kini juga sedang dibangun darurat dan ditargetkan hari Minggu tuntas dan sudah dapat difungsikan. Menyinggung tentang jembatan pada jalan kabupaten yang mengalami kerusakan (putus) dikatakan ada tiga jembatan dan salah satunya di Peteran. (lal)

Komentar Anda