TNGR dan Warga Sembalun Kembali Bersitegang

SELONG—Petugas Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun, dan warga setempat kembali bersitegang. Itu terjadi, lantaran masyarakat tidak terima dengan sikap petugas TNGR yang suka mengorganisir  para wisatawan yang hendak mendaki Gunung Rinjani.

Warga pun protes, dan kemudian mendatangi Kantor TNGR setempat untuk melakukan hearing. Disana sekelompok warga dan pihak TNGR sempat debat kusir terkait persoalan itu. Bahkan infomasinya, salah seorang petugas TNGR sempat menodong senjata api (Senpi) ke kelompok warga tersebut.

Terkait ini, Kepala TNGR Sembalun, Mustaan membenarkan jika ada  sekelompok warga yang datang ke kantornya. Namun dirinya membatah keras jika ada petugasnya yang telah menodongkan senjata api ke kelompok warga itu. “Itu tidak benar ada petugas yang todongkan senjata,” bantahnya Minggu kemarin (21/8).

Baca Juga :  Diduga Kelelahan, Pendaki Rinjani Asal KLU Meninggal

Namun diakui, memang ada salah seorang petugas TNGR yang saat itu membawa Senpi. Jaket yang dipakai petugas bersenpi itu terbuka, sehingga Senpi yang diselip ditubuhnya terlihat oleh warga. “Kalau menodong, tidak pernah,” jelasnya.

Kedatangan warga tersebut lanjutnya, hanya karena persoalan sepele. Dimana warga mencurigai petugas mengorganisir wisatawan yang berkunjung ke Gunung Rinjani. Namun itu bukan masalah anggota yang membawa Senpi itu, melainkan masalah petugas yang lain. “Itu masalah orang lain, dia hanya dikasih tau,” akunya.

Baca Juga :  Rinjani Resmi Masuk Geopark Dunia

Dipastikan, persoalan mengorganize tamu yang akan melakukan pendakian, itu sama sekali tidak ada aturan yang mengikat. Melainkan hal tersebut hanya persoalan etika semata. “Kelau pengakuan petugas, dulu pernah melakukan itu . Tapi sekarang tidak lagi,” jawabnya.

Mereka yang datang ke Kantor TNGR hanya sekelompok pemuda. Sebagian dari mereka itu dalam kondisi mabuk. Bahkan ada juga yang sampai mengeluarkan pisau didepan petugas. Sikap para pemuda itu sangat disayangkan. Harusnya mereka tidak perlu melakukan hal seperti itu. “Kita sayangkan, sampai mengeluarkan pisau di dalam kantor. Kalau ada masalah, diselesaikan dengan baik-baik,” pesannya. (lie)

Komentar Anda