Unram Hadirkan 7 Pakar Lima Negara Bahas Teknologi Pangan

Dr Satrio Saloko (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Universitas Mataram (Unram) kembali menggelar seminar internasional sains and teknologi dengan menghadirkan tujuh pembicara dari lima negara. Kegiatan agenda tahunan yang sekaligus rangkaian dari peringatan Dies Natalies Unram tersebut, menghadirkan pakar kesehatan hingga solusi terkait pangan fungsional dan makanan halal.

Ketua Panitia Seminar Internasional, Dr. Satrio Saloko mengatakan, seminar internasional sains and teknologi tersebut menghadirkan para pakar bidang kesehatan hingga pangan dalam rangka mendukung program pemerintah provinsi NTB. Salah satunya adalah makanan halal dengan menghadirkan pembicara seorang guru besar dari perguruan tinggi ternama di Malaysia.

Baca Juga :  Paket Sandang Pangan, Pemkab Gelontorkan Rp 22,7 M

“Ada tujuh pakar dari limaa negara akan menjadi pembicara dalam seminar yang dibuka besok pagi (hari ini, red) di Unram," kata Satrio, Rabu kemarin (30/11).

Sebanyak tujuh pembicara dari lima negara itu antara lain berasal dari Jepang memaparkan tentang kesehatan, dari Korea selatan tentang pangan fungsional yang dikaitkan dengan teknologi nano, dari Thailand memaparkan tentang sistem pengakuan kemasan dengan teknologi nano, dan Malaysia terkait halal food.

Selain itu, sejumlah pakar dari Universitas Mataram, seperti Prof. Mulyanto bidang kesehatan, dan dari UGM dan ITB terkait sektor pertanian dan peternakan. "Pembahasan dalam seminar internasional berkaitan erat dengan sejumlah program strategis yang dijalankan pemprov NTB," ujarnya.

Baca Juga :  Parsel Sandang Pangan Segera Dibagikan

Satrio menyebut bahwa dalam seminar tersebut dari 300 peserta yang akan hadir mengikuti seminar internasional tersebut ada sebanyak 200 orang yang akan menjadi pembicara oral dan foster yang berkaitan dengan tema ilmiah dalam dunia akademisi perguruan tinggi.

"Seminar internasional ini akan berlangsung selama tiga hari. Kita harapkan akan memacu dosen Unram untuk menghasilkan karya yang semakin berkualitas. Selain untuk kepentingan ilmiah juga bisa di implementasikan untuk masyarakat," harapnya. (luk)

Komentar Anda